Jumat, 16 November 2012

JENIS TANAH


a) Aluvial
Jenis tanah aluvial yang terbentuk dari material endapan sungai biasa ditemukan pada daerah yang masih
terpengaruh aktivitas sungai, misal pada dataran banjir (flood plain) atau pada tanggul alami (natural levee).
Jenis tanah aluvial selain didapati di lingkungan pengendapan sungai juga dapat ditemukan di daerah-
daerah dataran rendah yang merupakan daerah endapan dari material di atasnya yang terendapkan
akibat adanya erosi atau longsoran. Akumulasi material endapan ini lama kelamaan akan membentuk
suatu tanah yang disebut sebagai tanah aluvial Tanah aluvial banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian, karena tanah aluvial termasuk jenis tanah yang subur


b) Tanah Andosol
Kawasan pegunungan berapi (vulkan) merupakan kawasan yang subur dengan ditumbuhi berbagai macam
bunga dan sayuran. Tanah di kawasan gunung berapi terbentuk dari material gunung api saat gunung api tersebut meletus. Material yang terendapkan melalui periode waktu atau mengalami pengendapan yang berulang-ulang yang akhirnya membentuk tanah yang kaya akan unsur hara. Tanah tersebut dinamakan tanah andosol atau sering pula disebut sebagai tanah vulkanis. Pemanfaatan tanah andosol antara lain untuk pertanian (sawah dan palawija) dan perkebunan.Tanah andosol di Indonesia tersebar di jalur pegunungan api di Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

c) Tanah Grumusol
Tanah grumusol memiliki ciri teksturnya sangat liat, telah mengalami perkembangan profil dengan konsistensi
saat basah sangat lekat dan plastis, sedang di saat kering akan pecah-pecah, permeabilitas lambat, dan umumnya bersifat alkalis. Tanah grumusol biasanya berasal dari bahan induk batu kapur, batuan lempeng, atau mergel. Persebaran jenis tanah ini di daerah iklim subhumid atau subarid yang memiliki curah hujan kurang dari 2.500 mm/th. Tanah jenis ini banyak dimanfaatkan untuk pembuatan gerabah dan tanaman ladang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

}